Estetika / keindahan -Yunaniaesthesis: perasaan atau sensitivitas (kepekaan rasa).
Keindahan selalu berhubungan dengan perasaan,- -gesc hmac k (Jerman) atau Taste
(Ingg Paul Valery, ris). estetika timbul tatkala pikiran filsuf terbuka untuk menyelidiki dan hati
merasakan haru/ iba.
Plato( d i a l og c i n t a ) , keindahan :s e s u a t u yang mutlak dan universal.
U ntuk mencapai keindahan mutlak, melalui 4 (empat) tahapan
keindahan : keindahan indrawi, keindahan jiwa, keindahan pengetahuan (akal budi) dan
keindahan idea. A t a u keindahan jasmani, keindahan moral, keindahan akal dan
keindahan mutlak (wadjiz anwar L. Ph.)
Niscaya ada keindahan, jika tidak ada manusia . Hanya manusia yangmempersoalkan, menyelidiki, menciptakan, membutuhkan, mengembangkan dan melestarikan keindahan. Suatu keindahan/estetis di percaya berharga, bermanfaat, berguna, berfaedah, bermakna atau bernilai, menurut pandangan /gagasan manusia; bukan menurut binatang , atau makhluk lain.
Bicara estetika : membicarakan yang indah diyakini oleh manusia, berdasarkan kreteria / ukuran ukuran manusia. Yaitu sesuai sifat sifat manusia .
Perspektif filsafat, manusia : makhlukmajemuk tunggal dan dwi tunggal, terdiri dari struktur
kodrat : jasmani rokhani; Sifat kodrat : individu sosial; Kedudukan kodrat : pribadi mandiri ciptaan Tuhan.Manifetasi estetika ju ga sesuai hakekat manusia / sifat sifat manusia yangmanusiawi. Hal-hal tidak manusiawi : tidak indah alias dis value.
acam macam/ jenis keindahan.
Plato, menurut objeknya estetika dibedakan menjadi 4 (empat) macam :
a) Keindahan jasmani / indrawi.
b) Keindahan moral / jiwa.
c) Keindahan akal / peng etahuan.
d) Keindahan idea / mutlak.
T. LiangGie, mengelompokkan keindahan menurut jenisnya menjadi :
1. Keindahan alam (natural).
2. Keindahan artivisial (buatan / imitasi)
3.Keindahanseni(imaginasi).
0 komentar:
Posting Komentar