Rabu, 25 Mei 2011

MANUSIA DAN ADIL


Salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjaga keadilan dan persamaan saat mereka menunjukkan kasih sayang di antara anak-anak. Bapak dan ibu dalam mencintai dan menyayangi anak-anaknya tidak dibenarkan bersikap pilih kasih; karena ini secara alami akan menyebabkan hilangnya kehormatan mereka dan hilangnya kepercayaan anak-anak terhadap lingkungan keluarganya. Rasul saw dan para imam ahlul bait yang suci menekankan pentingnya menjaga persamaan dan tidak bersikap pilih kasih dalam menunjukkan kasih sayang.
Dikisahkan, Nabi saw sedang berbicara di tengah sahabatnya lalu seorang anak kecil masuk ke tempat tersebut dan menuju ayahnya yang berada di sekitar majelis. Sang ayah mengelus kepala sang anak lalu mendudukannya di pangkuan kanannya. Tidak lama kemudian anak perempuannya juga masuk dan menuju bapaknya. Sang ayah kemudian mengelus kepala sang anak perempuan tersebut lalu mendudukannya di sampingnya. Ketika Nabi saw melihat perlakuan berbeda sang ayah dibanding sebelumnya, beliau bersabda: Kenapa kamu tidak mendudukannya di pangkuanmu yang satu? Lalu sang bapak pun menuruti perintah Nabi saw dan mendudukkan anak perempuannya di pangkuan krinya. Waktu itu juga Nabi bersabda: “Sekarang kamu telah menjaga keadilan.”
Nabi juga saw bersabda: “Berlaku adil-lah di tengah anak-anakmu sebagaimana kamu suka diperlakukan adil oleh mereka, baik dalam kebaikan maupun dalam kasih sayang." Oleh karena itu, menjaga persamaan di antara anak-anak dalam pendidikan adalah hal yang penting dan ketika hal itu tidak diperhatikan akan memberikan efek negatif.
Kasih sayang terhadap anak memilik efek positif dan manfaat, di antaranya:
· Kasih sayang akan mendatangkan kesenangan dan kegembiraan. Semakin besar kasih sayang orang tua pada anak maka kegembiraan pada anak semakin besar dan menjadikan hati anak semakin peduli dan perhatian.
· Anak belajar kasih sayang dari orang tuanya sehingga ia akan menerapkan kasih sayang tersebut kepada orang lain dengan cara yang dilihatnya dari orang tuanya. Anak yang tidak merasakan kasih sayang yang hakiki di samping mendapatkan pengaruh negative pada tubuh dan jiwanya, juga akan bermasalah dalam mempelajari kasih sayang dan akhirnya ia tidak mampu mencintai dan menyayangi orang lain di masa yang akan datang.
· Munculnya kepercayaan diri. Anak yang memiliki kemerdekaan dan kepercayaan diri mampu memecahkan persoalan sendiri dan tidak menunggu bantuan orang lain. Dengan motivasi besar dan tekad yang membaja, anak tersebut berusaha mencari solusi atas setiap problem yang dihadapinya, sehingga sebelum mencapai tujuannya maka pantang baginya untuk mundur.
· Kasih sayang akan memotivasi anak-anak untuk melakukan pelbagai aktivitas dengan sukses. Anak yang merasakan kasih sayang secara cukup maka ia akan sukses dalam menggeluti pelbagai aktivitas dan bidang yang digemarinya. Di bidang pendidikan ia akan menjadi anak yang cerdas dan terampil dan secara fisik pun ia akan tumbuh secara sehat.
· Kasih sayang kepada anak mampu menarik simpati sang anak, dan pada giliranya anak akan mempercayai ayahnya, sehingga terjalinlah hubungan baik antara keduanya dan anak akan mendengar dan menuruti perkataan sang ayah. Dengan demikian anak ini akan mudah dididik dan diarahkan oleh ayahnya. Sebab anak ini menyukai orang yang penyayang dan yang memahami keinginannya dimana orang seperti ini ia temukan pada pribadi ayahnya, sehingga ia akan menuruti perintah ayahnya. Sehubungan dengan hal ini, Imam Ali bin Abi Thalib berkata: “Hati manusia itu kejam. Barangsiapa yang berbuat lembut dan penuh kasih sayang terhadapnya maka hati tersebut akan tunduk dan patuh padanya.”

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 25 Mei 2011

MANUSIA DAN ADIL

Diposting oleh Ryfi di 10.40

Salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjaga keadilan dan persamaan saat mereka menunjukkan kasih sayang di antara anak-anak. Bapak dan ibu dalam mencintai dan menyayangi anak-anaknya tidak dibenarkan bersikap pilih kasih; karena ini secara alami akan menyebabkan hilangnya kehormatan mereka dan hilangnya kepercayaan anak-anak terhadap lingkungan keluarganya. Rasul saw dan para imam ahlul bait yang suci menekankan pentingnya menjaga persamaan dan tidak bersikap pilih kasih dalam menunjukkan kasih sayang.
Dikisahkan, Nabi saw sedang berbicara di tengah sahabatnya lalu seorang anak kecil masuk ke tempat tersebut dan menuju ayahnya yang berada di sekitar majelis. Sang ayah mengelus kepala sang anak lalu mendudukannya di pangkuan kanannya. Tidak lama kemudian anak perempuannya juga masuk dan menuju bapaknya. Sang ayah kemudian mengelus kepala sang anak perempuan tersebut lalu mendudukannya di sampingnya. Ketika Nabi saw melihat perlakuan berbeda sang ayah dibanding sebelumnya, beliau bersabda: Kenapa kamu tidak mendudukannya di pangkuanmu yang satu? Lalu sang bapak pun menuruti perintah Nabi saw dan mendudukkan anak perempuannya di pangkuan krinya. Waktu itu juga Nabi bersabda: “Sekarang kamu telah menjaga keadilan.”
Nabi juga saw bersabda: “Berlaku adil-lah di tengah anak-anakmu sebagaimana kamu suka diperlakukan adil oleh mereka, baik dalam kebaikan maupun dalam kasih sayang." Oleh karena itu, menjaga persamaan di antara anak-anak dalam pendidikan adalah hal yang penting dan ketika hal itu tidak diperhatikan akan memberikan efek negatif.
Kasih sayang terhadap anak memilik efek positif dan manfaat, di antaranya:
· Kasih sayang akan mendatangkan kesenangan dan kegembiraan. Semakin besar kasih sayang orang tua pada anak maka kegembiraan pada anak semakin besar dan menjadikan hati anak semakin peduli dan perhatian.
· Anak belajar kasih sayang dari orang tuanya sehingga ia akan menerapkan kasih sayang tersebut kepada orang lain dengan cara yang dilihatnya dari orang tuanya. Anak yang tidak merasakan kasih sayang yang hakiki di samping mendapatkan pengaruh negative pada tubuh dan jiwanya, juga akan bermasalah dalam mempelajari kasih sayang dan akhirnya ia tidak mampu mencintai dan menyayangi orang lain di masa yang akan datang.
· Munculnya kepercayaan diri. Anak yang memiliki kemerdekaan dan kepercayaan diri mampu memecahkan persoalan sendiri dan tidak menunggu bantuan orang lain. Dengan motivasi besar dan tekad yang membaja, anak tersebut berusaha mencari solusi atas setiap problem yang dihadapinya, sehingga sebelum mencapai tujuannya maka pantang baginya untuk mundur.
· Kasih sayang akan memotivasi anak-anak untuk melakukan pelbagai aktivitas dengan sukses. Anak yang merasakan kasih sayang secara cukup maka ia akan sukses dalam menggeluti pelbagai aktivitas dan bidang yang digemarinya. Di bidang pendidikan ia akan menjadi anak yang cerdas dan terampil dan secara fisik pun ia akan tumbuh secara sehat.
· Kasih sayang kepada anak mampu menarik simpati sang anak, dan pada giliranya anak akan mempercayai ayahnya, sehingga terjalinlah hubungan baik antara keduanya dan anak akan mendengar dan menuruti perkataan sang ayah. Dengan demikian anak ini akan mudah dididik dan diarahkan oleh ayahnya. Sebab anak ini menyukai orang yang penyayang dan yang memahami keinginannya dimana orang seperti ini ia temukan pada pribadi ayahnya, sehingga ia akan menuruti perintah ayahnya. Sehubungan dengan hal ini, Imam Ali bin Abi Thalib berkata: “Hati manusia itu kejam. Barangsiapa yang berbuat lembut dan penuh kasih sayang terhadapnya maka hati tersebut akan tunduk dan patuh padanya.”

0 komentar on "MANUSIA DAN ADIL"

Posting Komentar